Beberapanama santri yang kemudian menjadi tokoh dan ulama penting yang merupakan jebolan Pesantren Jambudipa adalah Abah Anom (Kyai A. Shohibul Wafat Tajul Arifin), pimpinan Pondok Pesantren Suryalaya; Kyai Jumhur, pengasuh Pesantren Ciwaringin Bogor dan Kyai Acep, pimpinan pondok pesantren di daerah Cilembur (Masudi, 1986: 69; Kusdiana, 2014: Menjadiseorang sarjana sebagai pengganti kegagalan Kelabang dan Kalajengking. Inilah jawaban terbaikku harus kembali pada keabadian cinta, dimana keabadian cinta itu bertempat tinggal, siapa orangnya? ABAH ANOM DI PESANTREN SURYALAYA Click on people's INTERPRETASI KEBERADAAN ANUNNANKI PENGHUNI PLANET NIBIRU YANG PendiriPesantren Inabah, Suryalaya Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin adalah nama asli Abah Anom. Lahir 1 Januari 1915 di Suryalaya, Tasikmalaya. Ia anak kelima dari Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad, atau Abah Sepuh, pendiri Pesantren Suryalaya. Sebuah pesantren tasawuf yang khusus mengajarkan Thariqat Qadiriyyah Naqsabandiyah (TQN). Sebagaimanadijelaskan Riad Jamil, salah seorang keluarga ponpes yang juga memiliki jutaan ikhwan, sebutan untuk pengikut ajaran thariqat yang dikembangkan oleh almarhum Pangersa Abah Anom, atawa KH Shohibul Wafa Ta'jul Arifin, itu yang tersebar di pelosok Indonesia hingga mancanegara, bahwa kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Suryalaya REPUBLIKACO.ID, TASIKMALAYA – Wafatnya Pimpinan Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, KH A Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom), pada Senin (5/9) bertepatan dengan Milad ke-106 pesantren yang dipimpinnya. Untuk menyambut Milad tersebut, panitia telah menyiapkan berbagai kegiatan dan akan dihadiri belasan ribu Ihwan Thareqat Qodiriyah ZamakhsyariDhofier menyebutkan bahwa di tahun tujuh puluhan, empat pusat utama TQN di Jawa, yaitu: Rejoso, Jombang di bawah pimpinan Kiai Tamim; Mranggen dipimpin oleh Kiai Muslih, Suryalaya, Tasikmalaya di bawah pimpinan K.H. Shohibulwafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom); dan Pegentongan, Bogor dipimpin oleh Kiai Thohir Falak. . Tasikmalaya - KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin atau populer dengan nama Abah Anom merupakan seorang ulama kharismatik dari tanah Sunda. Abah Anom adalah ulama sakti yang sangat dihormati khususnya oleh masyarakat Jawa Barat. Pangersa Abah Anom lahir di Kampung Suryalaya, Tasikmalaya pada 1 Januari 1915. Sejak kecil ia sudah dididik ketat untuk mendalami ilmu agama Islam oleh orangtuanya. Ayah Abah Anom bernama Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad Abah Sepuh, pendiri Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Tidak heran jika seorang ayah menginginkan putranya melanjutkan perjuangannya. Sementara, ibunya bernama Hajjah Juhriyah. 4 Kisah Ajaib di Zaman Rasulullah yang Jarang Diketahui Biografi Syekh Kholil Bangkalan, Mahaguru Ulama dan Kiai Nusantara Mengenal Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar yang Khumul Abah Anom mempelajari dasar ilmu agama dari ayahnya. Di samping itu, ia menempuh pendidikan formal sekolah dasar di Ciamis pada usia 8 tahun. Kemudian dilanjutkan sekolah tingkat menengah di Ciawi, Tasikmalaya. Abah Anom memulai pengembaraan menuntut ilmu agamanya ke berbagai pesantren di Jawa Barat sejak tahun 1930. Beliau pernah nyantri di pesantren Cicariang Cianjur, Jambudwipa Cianjur, hingga Gentur Cianjur yang saat itu diasuh Ajengan Syatibi. Pada 1935-1937 Abah Anom berguru ke Ajengan Aceng Mumu, seorang ahli hikmah dan ilmu silat di Pesantren Cireungas, Cimelati, Sukabumi. Di pesantren ini Abah Anom mematangkan ilmunya. Tidak hanya mendalami Islam, tapi juga mempelajari ilmu lain seperti bela diri. Saksikan Video Pilihan IniMengenang Pahlawan Musik Didi Kempot, The Lord of AmbyarBelajar di MakkahPandangan udara saat Umat Muslim melaksanakan salat menghadap Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis 16/8. Jutaan umat Islam dari berbagai negara semakin memadati Masjidil Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji. AP Photo/Dar YasinMengutip laman Nahdlatul Ulama NU, perjalanan nyantri Abah Anom tidak berhenti di Jawa Barat. Setelah menikahi gadis bernama Euis Siti Ruyanah pada usia 23 tahun, Abah Anom terbang ke Makkah pada 1938 untuk menunaikan ibadah haji sekaligus menuntut ilmu. Selama di Tanah Suci, Abah Anom sering mengikuti kajian di Masjidil Haram yang disampaikan guru-guru dari Makkah dan Mesir. Ia juga aktif mengunjungi Ribat Naqsabandi di Jabal Gubaisy, untuk muzakarah ngaji kitab tasawuf karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani, yakni kitab Sirr al-Asrar dan Ghaniyyat at-Talibin, kepada Syekh Romli, seorang ulama dari Garut. Abah Anom menghabiskan waktu bermukim di Makkah sekitar 7 bulan. Kemudian ia pulang ke Tanah Air dan membantu ayahnya memimpin Pesantren Suryalaya. Namun, ia lebih aktif sebagai pejuang membantu menjaga keamanan dan ketertiban Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI karena tahun 1939 sampai 1945 merupakan masa-masa menjelang kemerdekaan. Memimpin Pesantren Abah Anom baru memimpin Pesantren Suryalaya secara penuh ketika ayahnya wafat pada 1956. Pada masa yang sama, Darul Islam DI/TII di Jawa Barat terus bergerak aktif melakukan perlawanan menentang pemerintahan Indonesia di bawah Presiden Soekarno. Bahkan, pesantren yang dipimpin Abah Anom sering mendapat teror dari DI/TII. Untuk menghadapi teror dan serangan DI/TII, Abah Anom selalu menginstruksikan kepada para santri dan pengikutnya untuk memberikan perlawanan secara gigih. Atas kontribusinya tersebut, ia memperoleh penghargaan dari pemerintah Republik Anom. Dok Pesantren SuryalayaAbah Anom termasuk ulama yang sakti. Ia memiliki karomah luar biasa. Tentu semua ini atas kehendak dan izin Allah SWT. Suatu ketika, Abah Anom kedatangan seorang kapten sakti beserta anak buahnya. Kapten tersebut berkunjung ke Pesantren Suryalaya sambil membawa sebuah batu kali sebesar kepalan tangan tangan di kantongnya. Kapten tersebut menunjukkan keahliannya di depan Abah Anom. Batu yang ia bawa dikeluarkan dan diletakkan di tangannya. Dengan sekali pukul, batu tersebut terbelah menjadi dua. Sang kapten kemudian meminta Abah Anom menunjukkan kemampuannya. Dengan santai dan tersenyum, Abah Anom yang menerima batu dari kapten itu langsung meremasnya hingga menjadi tepung yang halus. Kemudian Abah Anom meminta segelas air yang di dalamnya terdapat seekor ikan kepada santrinya. Gelas air yang berisi ikan itu diberikan kepada si kapten. Dengan sombongnya, kapten itu bergaya seolah sedang memancing. Ia berhasil membuat ikan di dalam gelas terpancing. Lagi-lagi, ia menyombongkan keahliannya kepada Abah Anom. Ketika giliran Abah Anom, ulama sakti ini hanya memberikan isyarat jari telunjuk. Ikan dalam gelas air itu langsung pindah ke hadapannya. Masih dengan jari telunjuknya, Abah Anom memberikan isyarat seolah-olah memegang ketapel. Ia mengarahkan tangannya ke langit. Sekali bidikan berhasil membuat seekor burung tiba-tiba jatuh di hadapannya. Melihat kesaktian Abah Anom, kapten tadi meminta maaf. Ia pun akhirnya menjadi pengikut Abah Anom. Wafat Abah Anom wafat pada 5 September 2011. Abah Anom dimakamkan di dalam areal Pesantren Suryalaya, Jalan Suryalaya, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Sampai saat ini, makam Abah Anom sering diziarahi oleh umat Islam dari berbagai penjuru negeri.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Le nom de famille Abah. Sa généalogie, ses origines, son histoire et sa les origines historiques de Abah est un voyage incroyablement excitant qui nous ramène aux ancêtres et aux proches qui ont construit cette lignée. Comme la plupart des noms de famille, l'histoire du nom de famille Abah est un voyage difficile et surprenant dans le passé pour découvrir l'origine du nom de famille Abah, ce qui nous conduit à en savoir plus sur ceux qui portent le nom de famille Abah, leur origine, leur blason, la bibliographie dans laquelle il apparaît... Il est possible de retracer leur généalogie et, en plus des lieux d'origine de Abah, nous savons où il est possible de trouver des personnes portant le nom de famille Abah aujourd'hui. Voir la liste complète de Abah dans le monde Abah chronique historiqueL'histoire de Abah est une séquence intéressante d'événements qui ont été protagonisés par les personnes qui ont porté le nom de famille Abah tout au long de l'histoire, et il est possible de retracer cette histoire jusqu'aux premiers porteurs du nom de famille Abah. Leurs exploits, leur mode de vie, les endroits où ils ont vécu, leurs relations familiales, les emplois qu'ils ont occupés... Tout cela est crucial pour quiconque, comme vous, est intéressé à avoir plus d'informations sur l'histoire, l'héraldique, les armoiries et la noblesse du nom de famille Abah. Dans les lignes suivantes, vous pouvez trouver tout ce que nous avons été en mesure de compiler sur le nom de famille Abah. Cependant, si vous avez plus d'informations que vous souhaitez partager, nous apprécierions grandement votre contribution pour élargir les connaissances des personnes qui, comme vous, cherchent à augmenter leurs connaissances sur le nom de famille nous n'avons pas plus d'informations historiques sur Abah que celles que nous avons fournies avec plaisir. Nous invitons ceux qui nous rendent visite sur ce site web à analyser la bibliographie recommandée et à revenir souvent, car nous recevons souvent de précieuses collaborations d'autres personnes intéressées par l'origine et l'histoire des noms de famille qui pourraient avoir des informations d'un intérêt particulier sur le nom de famille Abah, et que nous mettrions à jour sur ce site web dès que possible après une vérification préalable. De même, si vous vous considérez comme l'une de ces personnes, nous vous encourageons à nous apporter votre soutien et à nous envoyer les informations que vous avez à disposition concernant le nom de famille Abah, en vous remerciant par avance pour votre Abah les plus célèbres de l'histoireIl y a probablement eu quelques Abah importants tout au long de l'histoire de l'humanité, même si pour une raison quelconque, tous les chroniqueurs n'en ont pas tenu compte ou que les données n'ont pas été transmises jusqu'à nos jours. Malheureusement, toutes les importantes contributions des personnes qui ont porté le nom de famille Abah n'ont pas été prises en compte à l'époque par les chroniqueurs. Bien qu'un nom de famille puisse relier une personne à une lignée célèbre et à un blason glorieux, ce sont les individus qui, tout au long de leur vie et en raison de certaines actions marquantes ou importantes pour la société dans laquelle ils ont vécu, donnent de la renommée à leur nom de famille et peuvent ainsi ériger des lignées remarquables. C'est pourquoi nous voulons mettre en avant sur ce site web les personnes portant le nom de famille Abah qui, pour une raison quelconque, ont laissé leur empreinte dans l' nom de famille Abah et ses sources bibliographiquesGrâce à toutes les recherches que nous avons pu rassembler jusqu'à présent, nous pouvons dire qu'il existe des informations disponibles sur l'histoire, la généalogie et l'héraldique du nom de famille Abah grâce à des sources bibliographiques. Cela signifie que nous pouvons en savoir plus sur son sens original, son origine, son histoire, son blason et son héraldique. Notre recommandation est de consulter les sources suivantes si vous souhaitez effectuer des recherches sur le nom de famille Abah, ainsi que sur de nombreux autres noms de famille Sources bibliographiques pour AbahCes sources sont essentielles pour avancer dans l'étude de Abah et des noms de famille en général. Kompas TV cerita ramadan risalah Kamis, 14 April 2022 2242 WIB Beliau adalah Abah Anom, kiai dan mursyid dari Sunda yang punya banyak karamah. Salah satu muridnya adalah Cing Abdel. Sumber NU Online/Pondok Suryalaya JAKARTA, – Ulama ini dikenal dengan nama Abah Anom. Bagi banyak orang sosok ini adalah Wali. Seorang ulama yang bukan hanya luas ilmu agama dan budi pekertinya, melainkan dikisahkan memiliki banyak karamah. Abah Anom adalah panggilan dari ulama bernama lengkap KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin yang dilahirkan di Suryalaya, Tasikmalaya, 1 Januari 1915. Selama hidupnya, Abah Anom bukan sekadar ulama biasa. Ia adalah pejuang saat masa revolusi, sekaligus mursyid tarekat. Muridnya tersebar di pelbagai penjuru tanah air, termasuk pesohor Abdel Achrian atau Cing Abdel. Dikisahkan dalam buku Pangersa Abah Anom Wali Fenomenal Abad 21 dan Ajarannya Noura Books, 2013 karya Asep Salahudin, Abah Anom adalah fenomena di jagat spiritual nusantara. “Sebagai mursyid tarekat dan sekaligus ulama sepuh tempat berteduh jiwa-jiwa yang resah, ia jadi tempat bernaung mereka yang kerap tersekap di Lorong gelap masalah serta merindukan jawaban dan jalan keluar,” tulis Asep Salahudin di halaman 46 karyanya. Betapa tidak, hampir tiap hari, Pondok Suralaya di Tasikmalaya, tempat ia mengabdikan hidupnya, senantiasa didatangi Sowan pelbagai orang untuk meminta nasihat, mengadukan masalah mereka atau sekadar mencari berkah. Baca Juga KH Sholeh Darat, Ulama Tanah Jawa dan Guru RA Kartini Belajar dari Banyak Pesantren, Jadi Mursyid Tarekat Abah Anom sendiri adalah putra kelima Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad, pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, dari ibu yang bernama Hj Juhriyah. Sedari kecil, ia diajar oleh orangtuanya dan sejumlah ajengan—istilah untuk kiai di Sunda—dan pada tahun 1930 Abah Anom memulai perjalanan menuntut ilmu agama Islam secara lebih khusus. Beliau belajar ilmu fikih dari seorang kiai terkenal di sejumlah pesantren seperti Pesantren Cicariang, Pesantren Jambudipa dan Pesantren Gentur, Cianjur, yang saat itu diasuh oleh Ajengan Syatibi, lalu di Pesantren Cireungas, Cimelati Sukabumi, hingga ke Makkah untuk belajar agama lebih mendalam. Jejak panjang itulah yang membuat Abah Anom dikenal fasih bicara agama. Mulai dari persoalan hari-hari masyarakat seperti ilmu Al-Qur’an, Hadis, Fikih, ilmu alat, persoalan kalam hingga tasawuf. Hal terakhir ini yang menjadikannya sebagai salah satu mursyid tarekat tasawuf yang disegani di nusantara. Beliau jadi mursyid tarekat Qadiriyah Naqsabandiniyah yang memiliki banyak pengikut di Indonesia. Baca Juga Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Ulama Kalimantan yang Berpengaruh sampai Asia Tenggara Abah Anom, Tempat bagi Jiwa-Jiwa yang Resah Abah Anom dikenal sebagai ulama yang tidak menolak ketika diminta nasihat, siapa pun mereka yang datang. Baik itu orang biasa hingga orang yang berlumuran dosa. Halaman Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA En savoir plus sur le nom de famille Abah, c'est en savoir plus sur ces personnes qui, selon toute probabilité, ont des origines et des ancêtres communs. C'est la raison pour laquelle il est fréquent que le nom de famille Abah soit plus abondant dans certains pays du monde en particulier que dans d'autres. Dans cette page il est possible de savoir quels sont les pays de la planète dans lesquels existe une grande quantité de personnes avec le nom de famille Abah. Le nom de famille Abah dans le mondialisation est un phénomène qui a fait que les patronymes se sont répandus beaucoup plus loin du pays d'origine, si bien que l'on peut trouver des patronymes asiatiques en Europe ou des patronymes américains en Océanie. Il en va de même pour Abah, qui, comme vous pouvez le constater, est un nom de famille fièrement représenté presque partout dans le monde. De même, il existe des pays où le nombre de personnes portant le nom de famille Abah est certainement plus important que dans le reste des carte du nom de famille Abah Voir la carte du nom de famille AbahLa possibilité de savoir sur une carte du monde quels pays ont un plus grand nombre de Abah dans le monde, est d'une grande aide. En nous plaçant sur la carte du monde, au-dessus d'un pays particulier, nous sommes en mesure de voir le nombre exact de personnes qui portent le nom de famille Abah, d'obtenir les informations précises de tous les Abah que l'on peut trouver actuellement dans ce pays. Tout cela nous aide également à comprendre non seulement l'origine du nom de famille Abah, mais aussi la façon dont les personnes dont les origines font partie de la famille avec le nom de famille Abah ont évolué et se sont déplacées. De même, nous pouvons voir dans quels pays ils se sont enracinés et développés. C'est pourquoi, si notre nom de famille est Abah, il est intéressant de savoir vers quelles autres parties du globe il est possible qu'un de nos ancêtres ait migré un jour. Pays avec le plus de Abah dans le monde. Nigeria 58628 Cameroun 4328 Ghana 1178 Philippines 708 Togo 630 Bénin 329 Indonésie 255 Malaisie 211 Côte d'Ivoire 176 Thaïlande 147 Jordanie 143 Mauritanie 136 Angleterre 88 Etats-Unis d'Amérique 61 Territoire palestinien 44 Niger 34 Émirats arabes unis 30 France 23 République du Congo 12 Australie 10 Burkina Faso 10 Canada 10 Qatar 9 Soudan 9 Turquie 9 Nouvelle-Zélande 8 Hongrie 8 Islande 6 Ecosse 5 Inde 5 Maroc 4 République démocratique du Congo 4 Arabie Saoudite 4 Tunisie 4 Afghanistan 3 Norvège 3 Algérie 3 Iran 3 Yémen 2 Brésil 2 Suisse 2 Chine 2 Papouasie-Nouvelle-Guinée 2 Allemagne 2 Taiwan 2 Italie 1 Afrique du Sud 1 Kenya 1 Koweït 1 Liban 1 Liberia 1 Libye 1 Mexique 1 Namibie 1 Pays-Bas 1 Pakistan 1 Espagne 1 Gabon 1 Sénégal 1 Guinée équatoriale 1 Israël 1 Ukraine 1 Si vous regardez attentivement, dans ce site web nous vous présentons tout ce qui est important pour que vous ayez l'information réelle de quels pays ont un plus grand nombre de Abah autour du globe. De la même manière, il est possible de les voir de manière très graphique sur notre carte, dans laquelle les pays dans lesquels résident un plus grand nombre de personnes avec le nom de famille Abah peuvent être vus peints dans un ton plus fort. De cette façon, et d'un simple coup d'œil, vous pouvez repérer sans difficulté quels sont les pays dans lesquels Abah est un nom de famille plus fréquent, et dans quels pays Abah est un nom de famille inhabituel ou inexistant. Noms de famille similaires à Abah AbaAbaoAbayAbohAbuhAbahoAabAbAbawiAbayaAbayeAbayoAbbAbbaAbbeAbbihAbboAbbyAbeAbeaAbeeAbeoAbeuAbewAbeyAbiAbiaAbioAboAboaAbouAboyAbuAbuyAbyAbyeApaAubaAvaAaba Sejarah profil biodata ponpes Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia adalah salah satu pondok pesantren ponpes tertua di Jawa Barat yang pengasuh/kyai-nya dikenal sebagai mursyid tarikat Qadiriyah Naqsyabandiyah dan didirikan pada 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905 oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau Abah Sepuh. DAFTAR ISI 1. Sejarah Ponpes Suryalaya 2. Pengasuh Pesantren Suryalaya 3. Profil Abah Sepuh 4. Profil Abah Anom 5. Pengganti/Penerus Abah Anom SEJARAH PONPES SURYALAYA Pondok Pesantren Suryalaya dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh. Pada tanggal 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905, Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad dapat mendirikan sebuah pesantren walaupun dengan modal awal sebuah mesjid yang terletak di kampung Godebag, desa Tanjung Kerta. Pondok Pesantren Suryalaya itu sendiri diambil dari istilah sunda yaitu Surya = Matahari, Laya = Tempat terbit, jadi Suryalaya secara harfiah mengandung arti tempat matahari terbit. Pada awalnya Syeikh Abdullah bin Nur Muhammad sempat bimbang, akan tetapi guru beliau Syaikh Tholhah bin Talabudin memberikan motivasi dan dorongan juga bimbingan khusus kepadanya, bahkan beliau pernah tinggal beberapa hari sebagai wujud restu dan dukungannya. Pada tahun 1908 atau tiga tahun setelah berdirinya Pondok Pesantren Suryalaya, Abah Sepuh mendapatkan khirqoh legitimasi penguatan sebagai guru mursyid dari Syaikh Tholhah bin Talabudin Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad berpulang ke Rahmattullah pada tahun 1956 di usia yang ke 120 tahun. Kepemimpinan dan kemursyidannya dilimpahkan kepada putranya yang kelima, yaitu KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang akbrab dipanggil dengan sebutan Abah Anom. Pada masa awal kepemimpinan Abah Anom juga banyak mengalami kendala yang cukup mengganggu, di antaranya pemberontakan DI/TII. Dari tahun ke tahun Pondok Pesantren Suryalaya semakin berkembang, sesuai dengan tuntutan zaman, maka pada tanggal 11 maret 1961 atas prakarsa H. Sewaka Alm mantan Gubernur Jawa Barat 1947 – 1952 dan mantan Mentri Pertahanan RI Iwa Kusuma Sumantri Alm 1952 – 1953. Dibentuklah Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya. Yayasan ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu tugas Abah Anom dalam penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada masa kepemimpinan Abah Anom, Pondok Pesantren Suryalaya berperan aktif dalam kegiatan Keagamaan, Sosial, Pendidikan, Pertanian, Kesehatan, Lingkungan Hidup, dan Kenegaraan. Hal ini terbukti dari penghargaan yang diperoleh baik dari presiden, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bahkan dari dunia internasional atas prestasi dan jasa-jasanya. Dengan demikian eksistensi atau keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya semakin kuat dan semakin dibutuhkan oleh segenap umat manusia. PENGASUH PONPES SURYALAYA 1. Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad alias Abah Sepuh Pendiri dan pengasuh1905 - 1956. 2. KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin alias Abad Anom 1956- September 2011. 3. PROFIL ABAH SEPUH Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad atau yang biasa di panggil Abah Sepuh, lahir tahun 1836 di kampung Cicalung Kecamatan Tarikolot Kabupaten Sumedang sekarang, Kp Cicalung Desa Tanjungsari Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dari pasangan Rd Nura Pradja Eyang Upas, yang kemudian bernama Nur Muhammad dengan Ibu Emah. Beliau dibesarkan oleh uwaknya yang dikenal sebagai Kyai Jangkung. Sejak kecil, beliau sudah gemar mengaji/mesantren dan membantu orang tua dan keluarga, serta suka memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Setelah menyelesaikan pendidikan agama dalam bidang akidah, fiqih, dan lain-lain di tempat orang tuanya. Di Pesantren Sukamiskin Bandung beliau mendalami fiqih, nahwu, dan sorof. Beliau kemudian mendarmabaktikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat dengan mendirikan pengajian di daerahnya dan mendirikan pengajian di daerah Tundagan Tasikmalaya. Beliau kemudian menunaikan ibadah Haji yang pertama. Walaupun Syaikh Abdullah Mubarok telah menjadi pimpinan dan mengasuh sebuah pengajian pada tahun 1890 di Tundagan Tasikmalaya, beliau masih terus belajar dan mendalami ilmu Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah kepada Mama Guru Agung Syaikh Tolhah bin Talabudin di daerah Trusmi dan Kalisapu Cirebon. Setelah sekian lamanya pulang-pergi antara Tasikmalaya-Cirebon untuk memperdalam ilmu tarekat, akhirnya beliau memperoleh kepercayaan dan diangkat menjadi Wakil Talqin. Sekitar tahun 1908 dalam usia 72 tahun, beliau diangkat secara resmi khirqoh sebagai guru dan pemimpin pengamalan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah oleh Syaikh Tolhah. Beliau juga memperoleh bimbingan ilmu tarekat dan bertabaruk kepada Syaikh Kholil Bangkalan Madura dan bahkan memperoleh ijazah khusus Shalawat Bani Hasyim. PROFIL ABAH ANOMKH. A Shohibulwafa Tajul Arifin yang dikenal dengan nama Abah Anom, dilahirkan di Suryalaya tanggal 1 Januari 1915. Beliau adalah putra kelima Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad, pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, dari ibu yang bernama Hj Juhriyah. Pada usia delapan tahun Abah Anom masuk Sekolah Dasar Verfolg School di Ciamis antara tahun 1923-1928. Kemudian ia masuk Sekolah Menengah semacan Tsanawiyah di Ciawi Tasikmalaya. Pada tahun 1930 Abah Anom memulai perjalanan menuntut ilmu agama Islam secara lebih khusus. Beliau belajar ilmu fiqih dari seorang Kyai terkenal di Pesantren Cicariang Cianjur, kemudian belajar ilmu fiqih, nahwu, sorof dan balaghah kepada Kyai terkenal di Pesantren Jambudipa Cianjur. Setelah kurang lebih dua tahun di Pesantren Jambudipa, beliau melanjutkan ke Pesantren Gentur, Cianjur yang saat itu diasuh oleh Ajengan Syatibi. Dua tahun kemudian 1935-1937 Abah Anom melanjutkan belajar di Pesantren Cireungas, Cimelati Sukabumi. Pesantren ini terkenal sekali terutama pada masa kepemimpinan Ajengan Aceng Mumu yang ahli hikmah dan silat. Dari Pesatren inilah Abah Anom banyak memperoleh pengalaman dalam banyak hal, termasuk bagaimana mengelola dan memimpin sebuah pesantren. Beliau telah meguasai ilmu-ilmu agama Islam. Oleh karena itu, pantas jika beliau telah dicoba dalam usia muda untuk menjadi Wakil Talqin Abah Sepuh. Percobaan ini nampaknya juga menjadi ancang-ancang bagi persiapan memperoleh pengetahuan dan pengalaman keagaman di masa mendatang. Kegemarannya bermain silat dan kedalaman rasa keagamaannya diperdalam lagi di Pesantren Citengah, Panjalu, yang dipimpin oleh H. Junaedi yang terkenal sebagai ahli alat, jago silat, dan ahli hikmah. Ketika Abah Sepuh Wafat, pada tahun 1956, Abah Anom harus mandiri sepenuhnya dalam memimpin pesantren. Dengan rasa ikhlas dan penuh ketauladan, Abah Anom gigih menyebarkan ajaran Islam. Pondok Pesantren Suryalaya, ddngan kepemimpinan Abah Anom, tampil sebagai pelopor pembangunan perekonomian rakyat melalui pembangunan irigasi untuk meningkatkan pertanian, membuat kincir air untuk pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain. Dalam perjalanannya, Pondok Pesantren Suryalaya tetap konsisten kepada Tanbih, wasiat Abah Sepuh yang diantara isinya adalah taat kepada perintah agama dan negara. Maka Pondok Pesantren Suryalaya tetap mendukung pemerintahan yang sah dan selalu berada di belakangnya. PENERUS/PENGGANTI ABAH ANOM Siapakah pengganti/penerus Abah Anom sebagai pengasuh pesantren dan mursyid tariqat thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah? Sampai tulisan ini dibuat masih belum jelas. Namun, kemungkinan besar adalah salah satu dari dua tokoh di bawah ini, yaitu 1. KH Noor Anom Mubarok yang merupakan adik kandung almarhum Abah Anom 2. KH Zaenal Abidin Anwar, putra dari Kakak kandung Almarhum Abah Anom. ======== Courtesy dan berbagai sumber

pengganti abah anom suryalaya