Puisi Diserang Rasa (Karya Usmar Ismail) Seperti menanti suatu yang tak hendak tiba Pelita harapan berkelip-kelip Tak hendak padam, hanyalah lemah segala sendi Bertambah kelesah hati yang gundah Sangsi, kecewa, meradang resah benci, dendam, rindu, cinta Ah hujan rinai di waktu angin bertiup kencang memercik muka kemudian reda
Citra pada awalnya adalah sajak karya Usmar Ismail tahun 1943. Dalam perkembangannya, beliau mengangkatnya sebagai suatu pertunjukan sandiwara, yang tokoh
PuisiRefleksi Seorang Pejuang Tua Karya Taufik Ismail: Apakah kamu sedang mencari puisi karya Taufik Ismail yang berjudul Refleksi Seorang Pejuang Tua? Kebetulan sekali, karena kali ini kami pun akan menyajikan puisi karya Taufik Ismail tersebut dengan judul: "Refleksi Seorang Pejuang Tua" bagi kamu yang sedang mencarinya.
KumpulanPuisi Terbaik. KITA ADALAH PEMILIK SYAH REPUBLIK INI. Karya : Taufiq Ismail dari Tirani dan Benteng, 1993. Tidak ada lagi pilihan. Karya: Usmar Ismail. Apa hendak dikata. Jika rasa bersimaharajalela. Di dalam batin gelisah saja. Seperti menanti suatu yang hendak tiba.
KumpulanPuisi Karya Taufiq Ismail. Taufiq Ismail adalah seorang penyair dan sastrawan Indonesia. Beliau lahir 25 Juni 1935 di Bukittinggi dan dibesarkan di Pekalongan. Taufik Ismail tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA.
DwiMasdi Widada: Analisis Kumpulan Puisi J-PIPS, Vol. 3 No.2 Januari-Juni 2017 | 163 ANALISIS KUMPULAN PUISI TIRANI KARYA TAUFIQ ISMAIL DALAM PERSPEKTIF POLITIK KEKUASAAN ORDE LAMA Dwi Masdi Widada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Abstract Politics is a series of activities in society in a system that involves the process of determining and implementing a goal.
. Usmar Ismail 1921-1971 Citra, Engkaulah bayangan, waktu subuh mendatang Citra, Kau gelisah malam dalam kabut suram! Kaudekap malam kelam pelukan pengabisan, Kausingkap tirai kabur dan selubung….. Tenggelam kau jumpai dalam riba malam….. Citra, Kau bayang -an abadi dalam kabur fajar. Sumber Djawa Baroe, 23, 12 Januari 1943.
Thursday, April 11, 2019 Edit Kumpulan puisi Usmar Ismail kumpulan puisi karya Usmar Ismail diserang rasa merupakan salah satu karya terbaik sastrawan terkenal Usmar Ismail yang patut dikenang dan dilestarikan. Masih banyak lagi karya terbaik lainnya dari sastrawan Usmar Ismail, Yuk!! baca pusinya dan simak puisi lainnya "Diserang Rasa" Apa hendak dikata jika rasa bersimarajalela didalam batin gelisah saja seperti menanti suatu yang tak hendak tiba Pelita harapan berkelip-kelip tak hendak padam, hanyalah lemah segala sendi bertambah kelesah hati yang gundah sangsi, kecewa, meradang resah benci, dendam......rindu, cinta...... Ah..hujan rinai di waktu angin bertiup kencang memercik muka kemudian reda, ...tenang....., di dalam mata air bergenang kembali harapan, kekuatan semakin nyata dari yang sudah-sudah, sebelum jiwa di serang rasa..... Masih banyak contoh puisi terkenal lainnya yang sepatutnya kita kenang dan lestarikan, karena setiap karya tersimpan banyak makna dan petuah yang dapat kita ambil manfaatnya. Terima kasih..... Baca Juga Puisi Kita Berjuang - Usmar Ismail Puisi Citra - Usmar Ismail Puisi Caya Merdeka - Usmar Ismail //Kunjungi//suka//Shere//komentar//
Puisi Hubungan Karya Usmar Ismail Hubungan buat imperialis kuning Asal kau tahu... Jika kita berdepan muka bukan sebagai kau dan aku engkau lambang tampuk kuasa aku bangsa hendak merdeka Jika sudah, kartu terlempar-buku di atas meja! Februari, 1945CatatanPuisi "Hubungan" merupakan puisi pendek yang dikarang oleh Usmar Ismail, yang terkenal sebagai sutradara dan produser film Indonesia. Meskipun lebih dikenal dalam dunia perfilman, Usmar Ismail juga memiliki kecintaan terhadap sastra dan menulis beberapa adalah beberapa hal menarik yang dapat diinterpretasikan dari puisi pendek iniIdentitas dan Kekuasaan Puisi ini menyoroti hubungan antara dua entitas yang berbeda, yang mungkin dapat mewakili individu atau kelompok tertentu. Ada kontras antara "kau" sebagai simbol kuasa dan "aku" sebagai simbol bangsa yang ingin merdeka. Puisi ini mencerminkan konflik dan ketegangan dalam hubungan Kemerdekaan Puisi ini mengekspresikan semangat kemerdekaan dan tekad untuk mencapai kebebasan. Dengan menggunakan kata-kata seperti "bangsa hendak merdeka," puisi ini menggarisbawahi perjuangan dan semangat untuk mencapai kemerdekaan dari Penggunaan simbolisme dalam puisi ini terlihat dalam baris terakhir. Kartu yang dilemparkan dan buku yang diletakkan di atas meja bisa diartikan sebagai simbol penolakan dan perlawanan terhadap kekuasaan yang ada. Hal ini dapat mencerminkan semangat perubahan dan penggulingan sistem yang tidak puisi ini singkat, ia mencoba menyampaikan pesan yang kuat dan bersemangat. Puisi ini mencerminkan semangat perjuangan, kemerdekaan, serta penolakan terhadap penindasan dan kekuasaan yang tidak adil. Puisi Hubungan Karya Usmar Ismail
Usmar Ismail dan Contoh Puisinya - Sastrawan yang bakal kita kupas biodata dan misal karya sastranya ketika ini ialah Usmar Ismail. Beliau bermunculan 20 Maret 1921 di Bukittinggi, Sumatera Barat, meninggal tahun 1971 di Jakarta. Pendidikannya di AMS-A II Yogyakarta dan Sekolah Menengah Tinggi Jakarta hingga tamat 1943.Di zaman pendudukan Jepang, Usmar Ismail mulai mencatat puisi, kisah pendek, esai, dan drama. Kemudian kegiatannya mengarah pada dunia film dia menjadi sutradara dan mencatat skenario film, terkadang pun menjadi juri pesta rakyat masa pendudukan Jepang, beliau menegakkan Sandiwara Maya awal tahun 1944 sebagai imbangan terhadap badan propaganda Pusat Kebudayaan. Sesudah Indonesia merdeka, beliau pindah dari Jakarta ke Yogya dan menegakkan majalah Tentara dan Patriot. Majalah-majalah ini pulang menjadi surat kabar harian dan majalah kebudayaan dan kesusastraan Arena. Sesudah Aksi Militer II Desember 1948, beliau yang berprofesi sebagai wartawan-politik Antara datang ke Jakarta, sempat disangga Belanda empat bulan atas dakwaan ambil unsur dalam aksi dari tahanan beliau memperdalam pengetahuannya dalam dunia film, dengan masuk South Pacific Film Corporation. Dia pun menegakkan Perusahaan Film Nasional Indonesia Perfini, 1950. Lalu mengekor kuliah di fakultas Theatre Arts pada University of California di Los Angeles atas ongkos Rockefeller Foundation awal tahun 1952 sekitar delapan bulan. Kemudian meninjau Eropa Barat, khususnya karya-karya sastranya Tempat yang Kosong, Mutiara dari Nusa Laut 1944, Sedih dan Gembira 1948, Puntung Berasap 1950, dan Mengupas Film 1983, editor Siahaan. Sejumlah karya lainnya terdapat dalam antologi Gema Tanah Air 1949 rangkaian Jassin dan Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang 1948 rangkaian Jassin pula. Berikut 5 contoh puisi Usmar Ismail yang bisa sobat simak. Diserang Rasa Apa hendak dikataJika rasa bersimarajalelaDi dalam batin gelisah sajaSeperti menanti suatu yang tak hendak tibaPelita harapan berkelip-kelipTak hendak padam, hanyalah lemah segala sendi Bertambah kelesah hati yang gundahSangsi, kecewa, meradang resahbenci, dendam...........rindu, cinta......... Ah hujan rinai di waktu anginbertiup kencang memercik mukakemudian reda............ tenang.......Didalam mata air bergenangKembali harapan, kekuatan semakin nyataDari yang sudah-sudah, sebelum jiwaDiserang rasa........................ Caya Merdeka Kepada Tanah Airku Sekali aku terbangun dalam cerkammu, Dari dalam jurang yang gelap-hitamKau renggut aku hingga akar-jiwakuKau angkat aku membubungMenatap wajah Suria Merdeka..............Buta aku disorot nikmat sinar gemilang,diseret hanyut gelora asmaramu,kemudian kau lemparkan dakuke pantai tiada nyata!Telah kau remuk akuBersatu padu dengan sinarmuTak mungkin aku kan surut lagiSampai airmu lipur cayamu dalam matiku...........Akan mengembus anginDari tepi kuburku ke tiap penjuru,Membawa nikmat Caya Merdeka ................Dan Sujudlah aku Di hadirat Tuhanku menungguPutusan akhirku di dunia baka! Kita Berjuang Terbangun aku, terloncat pandang jauh keliling,Kulihat hari tlah terang, jernihlah falakTelah lamalah kiranya fajar menyingsing Kuisap udaraLegalah dada,Kupijak tanahTiada bisikanHatiku rawan“Kita berperang ,Kita berjuang!”Sebagai dendang menyayu kalbuBangkitlah hasrat damba nan larangIngin ke medan ridlah menyerbu“Beserta saudara turut berjuang!” Citra Citra, engkaulah bayanganWaktu subuh mendatangCitra, kau gelisah malamDalam kabut suram Kau dekap malam kelamPelukan penghabisanKau singkap tirai kabutDan selubung Tenggelam kau jumpaiDi dalam rimba malamKau buka pagi baruSenja nyawamuCitra, kau bayang abadiDalam kabut fajarKudengar Adzan Kudengar adzanmu diwaktu subuh Memudja Tuhan berharap ada lindungan,Suaramu menjebar benih jakinku tumbuhKali ini, engkaulah pembawa gemilang zamanDalam badanku lemas dingin sekudjurMengalir darah tjair memanas......
Puisi Kita Berjuang Karya Usmar Ismail Kita Berjuang Terbangun aku, terloncat duduk Kulayangkan pandang jauh keliling Kulihat hari 'lah terang, jernih 'lah falak Telah lamalah kiranya fajar menyingsing. Kuisap Legalah dada Kupijak tanah Tiada guyah. Kudengar bisikan Hatiku rawan "Kita berperang, Kita berjuang!" Sebagai dendang menyanyi kalbu Bangkitlah hasrat damba nan larang Ingin ke medan ridlah menyerbu "Beserta saudara turut berjuang" Puisi Kita Berjuang Karya Usmar Ismail
kumpulan puisi karya usmar ismail