PengertianMakalah Fungsi Tujuan Dan Contoh Pengertian Bisnis, Tujuan, Bentuk, Fungsi, Ciri, Jenis, Contoh. Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing.. MakalahFungsi Manajemen Pendidikan. 1. B. Fungsi managemen pendidikan Manjemen pendidikan merupakan suatu proses. Pengertian proses mengacu kepada serangkaian kegiatan yang dimulai dari penentuan sasaran (tujuan sampai akhirnya sasaran tercapainya tujuan. Fungsi, artinya kegiuatan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan. FungsiPendidikan Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilakukan oleh pendidik. Tugas atau misi pendidik itu dapat tertuju pada diri manusia yang dididik mauapun kepada masyarakat bangsa ditempat ia hidup. Adapun beberapa fungsi pendidikan: 1. Penemuantujuan Pendidikan Islam harus berorientasi pada hakekat Pendidikan Islam yang meliputi beberapa aspek yaitu : a). Tujuan dan tugas hidup umat manusia Manusia hidup dengan tugas dan tujuan tertentu. Tujuan dan tugas hidup manusia hanya untuk Allah SWT. Semata. Indikasi tugasnya beribadah dan tugas sebagai kholifah di muka bumi. Salahseorang diantaranya adalah Herbert Spencer (1860) yang menganalisis tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan dengan : 1. Kegiatan demi kelangsungan hidup 2. Usaha mencari nafkah 3. Pendidikan anak 4. Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara 5. Penggunaan waktu senggang Tugaspendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik. Sosial Budaya . Pengertian pendidikan adalah usaha untuk mewujudkan aktivitas pembelajaran yang dilakukan agar peserta didik dapat secara aktif belajar dan mengembangkan potensi dirinya menjadi lebih baik dari segi kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, dsb. Sementara itu dengan arah serupa namun dalam kacamata yang berbeda, Kurniawan 2017, hlm. 26, berpendapat bahwa pengertian pendidikan adalah mengalihkan menurunkan berbagai nilai, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kepada generasi yang lebih muda sebagai usaha generasi tua dalam menyiapkan fungsi hidup generasi selanjutnya, baik jasmani maupun rohani. Namun tidak hanya generasi muda saja yang sebetulnya belajar. Generasi yang lebih tua juga secara tidak langsung belajar mendidik dalam prosesnya. Selain itu pendidikan adalah hal yang dapat dilakukan sepanjang hayat dan tidak melihat usia. Seperti yang diutarakan Budiyanto dalam Kurniawan 2017, hlm. 27 bahwa pendidikan adalah mempersiapkan dan menumbuhkan anak didik atau individu manusia yang proses berlangsung secara terus-menerus sejak ia lahir sampai ia meninggal dunia. Dalam KBBI kamus besar bahasa Indonesia kata pendidikan bermuara dari kata “didik” dan diberikan imbuhan pe-an. Oleh karena itu, kata ini memiliki arti cara atau perbuatan untuk mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik KBBI, 2016. Pengertian pendidikan juga memiliki definisi secara yuridis dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional sisdiknas yang menyebutkan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat, dan bangsa”. Selain pengertian dan definisi yang telah disebutkan di atas, para ahli lain juga memiliki beberapa pengertian yang beragam. Berikut adalah beberapa pemaparan para ahli mengenai arti pendidikan. Pengertian Pendidikan adalah untuk mempersiapkan manusia dalam memecahkan problem kehidupan di masa kini maupun di masa yang akan datang Djumali, dkk, 2014, Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia, baik menyangkut aspek ruhaniah dan jasmaniah Ilahi, 2012, Pengertian pendidikan adalah suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan, dan sebagainya. Aspek-aspek paling dipertimbangkan antara lain yaitu penyadaran, pencerahan, pemberdayaan, dan perubahan perilaku Hasbullah, 2009, pendidikan merupakan aktivitas yang bertautan, dan meliputi berbagai unsur yang berhubungan erat antara unsur satu dengan unsur yang lain Sutrisno, 2016, hlm. 29. Sejauh ini, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya agar mampu berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sisi kecerdasan, pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian. Unsur Pendidikan Pengertian pendidikan juga melibatkan banyak hal yang dapat membuatnya berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut adalah unsur-unsur yang ada dan terlibat di dalamnya sehingga pendidikan dapat menjadi suatu keutuhan yang mampu memiliki fungsi dan manfaat yang diinginkan. Unsur-unsur pendidikan tersebut antara lain tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, materi pendidikan, alat dan metode pendidikan, dan lingkungan pendidikan Elfachmi, 2015, hlm. 15. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah hal yang saling terkait satu sama lain. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unsur pendidikan yang diambil dari undang-undang tahun sisdiknas, ditambah dengan satu unsur lain yang sering disinggung oleh para ahli. Tujuan pendidikan Tujuan pendidikan adalah fokus utama dari perubahan yang diinginkan setelah peserta didik mengikuti pendidikan. Berbagai instansi yang berbeda biasanya akan memiliki tujuan pendidikan yang beda pula. Beberapa pendidikan bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang kompeten dalam keahlian tertentu, instansi lain bertujuan secara spesifik untuk melatih aspek afektif pada peserta didik. Namun, secara umum dan secara yuridis, tertuang dalam undang-undang sisdiknas bahwa tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memberikan makna bahwa di dalam suatu kurikulum terdapat panduan interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dengan lebih baik. Peserta didik Merupakan orang yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Mudahnya, peserta didik adalah orang yang ingin menempuh pembelajaran untuk mengembangkan potensinya lewat pendidikan. Pendidik Pendidik adalah pengajar yang akan mengajar dan melatih peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dalam sisdiknas “Pendidik adalah tenaga pengajar yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”. Interaksi edukatif Tanpa adanya proses interaksi antara pengajar dan peserta didik yang melibatkan materi pembelajaran, maka pembelajaran tidak terlaksana dan pendidikan tidak dapat terbangun. Dalam sisdiknas definisi interaksi edukatif adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Isi pendidikan/materi pendidikan Merupakan materi-materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara ke arah yang lebih baik lagi. Lingkungan pendidikan Merupakan tempat manusia berinteraksi timbal balik sehingga kemampuannya dapat terus dikembangkan ke arah yang lebih baik lagi. Lingkungan pendidikan sering dihubungkan dengan tripusat pendidikannya, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Alat dan metode pendidikan Alat yang dimaksud di sini adalah berbagai alat dan media pembelajaran yang dapat menyokong hingga mengembangkan lingkungan pembelajaran menjadi lebih kondusif dan efisien dalam pelaksanaannya. Alat dapat sesederhana spidol dan papan tulis, proyektor untuk menampilkan media pembelajaran slide show presentasi, hingga ke media pembelajaran berbasis TIK. Sementara itu, metode adalah kerangka kerja atau langkah-langkah yang disiapkan untuk menyajikan pendidikan agar lebih efektif dan efisien dalam tujuan tertentu. Misalnya, metode ceramah dapat digunakan untuk mengajarkan pembelajaran teori. Praktikum dapat diterapkan pada pendidikan keterampilan atau keahlian. Jalur Pendidikan Pendidikan tidak berarti selalu hanya dapat dilalui melalui sekolah, perguruan tinggi atau institusi formal lainnya. Padahal, justru orang tua yang menjadi wahana terdekat dan tercepat dari jalur pendidikan. Jalur pendidikan adalah wahana yang akan dipilih dan dijalani oleh peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Menurut Triwiyanto 2014, jalur pendidikan terdiri dari Pendidikan Formal Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sebagaimana pengertiannya, sederhananya pendidikan ini adalah pendidikan reguler yang paling sistematis, mendasar, dan universal, sehingga lebih diakui secara mendasar pula oleh berbagai instansi dan lembaga yang terkait. Baca juga Pendidikan Formal Pengertian, Tingkat, dan Jenis Program Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal meliputi meliputi berbagai pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, dsb. Pendidikan nonformal setara dengan pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga resmi yang ditunjuk oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan secara umum. Baca juga Pendidikan Nonformal Pengertian, Contoh, Perbedaan, dsb Pendidikan Informal Pendidikan informal adalah jalur pendidikan di luar institusi formal yang melibatkan keluarga, teman dan lingkungan peserta didik. Kegiatan pendidikan ini sebetulnya dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikannya diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahapan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik dan kelengkapan dan kedalaman filum yang diajarkan. Menurut Tirtarahardja dan Sulo 2012, hlm. 268 jenjang pendidikan meliputi Jenjang Pendidikan Dasar Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan untuk hidup dan bermasyarakat dari segi pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu, jenjang ini juga berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan ini mencakup Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, madrasah ibtidaiyah, dsb. Jenjang Pendidikan Menengah Pendidikan menengah adalah lanjutan dan pengembangan dari pendidikan dasar. Pendidikan ini memiliki tingkat keluasan dan kedalaman pengetahuan yang lebih tinggi dari pendidikan dasar. Pendidikan ini berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi dunia kerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan menengah meliputi sekolah menengah atas SMA, sekolah menengah kejuruan SMK, sekolah menengah luar biasa, sekolah menengah kedinasan, sekolah menengah keagamaan, dsb. Jenjang Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan tingkat kelanjutan dari pendidikan menengah. Pendidikan ini diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik yang unggul dalam kemampuan akademik. Pendidikan tinggi dapat memiliki berbagai tujuan spesifik yang berbeda satu sama lain. Beberapa pendidikan tinggi bertujuan untuk melatih pendidik menjadi tenaga kerja profesional yang berkualitas. Sementara pendidikan lain mencetak peserta didik agar menjadi akademisi yang akan meneliti, mengembangkan bahkan menciptakan ilmu pengetahuan. Jenis Pendidikan Jenis pendidikan adalah kelompok pendidikan yang didasarkan pada kekhususan tujuan dari pendidikan. Seperti yang tertera pada undang-undang pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 9 “jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan”. Sementara itu, menurut Tirtarahardja dan Sulo 2012, hlm. 264 jalur pendidikan adalah sebagai berikut. Pendidikan Umum Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan. Pendidikan umum berfungsi sebagai acuan umum bagi jenis pendidikan lainnya. Yang termasuk pendidikan umum adalah SD, SMP, SMA, dan universitas. Pendidikan Kejuruan Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu, seperti bidang teknik, jasa boga, dan busana, perhotelan, kerajinan, administrasi perkantoran dan lain-lain. Lembaga pendidikannya seperti, STM, SMTK, SMIP, SMIK, SMEA. Pendidikan Luar Biasa Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan/atau mental. Yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB Sekolah Dasar Luar Biasa. Sementara itu, jenjang pendidikan menengah masing-masing memiliki program khusus yaitu program untuk anak tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa serta tunagrahita. Untuk pengadaan gurunya disediakan SGPLB Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa setara dengan Diploma III. Pendidikan Kedinasan Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi calon pegawai atau calon pegawai suatu departemen pemerintah atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan terdiri dari pendidikan tingkat menengah dan pendidikan tingkat tinggi. Yang termasuk pendidikan tingkat menengah seperti SPK Sekolah Perawat Kesehatan, dan yang termasuk pendidikan tingkat tinggi seperti APDN Akademi Pemerintah Dalam Negeri. Pendidikan Keagamaan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat melaksanakan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama. Pendidikan keagamaan juga dapat terdiri dari beberapa jenjang tingkat pendidikan dasar, menengah, tinggi. Contoh pendidikan keagamaan adalah madrasah ibtidaiyah pendidikan dasar, tsanawiyah pendidikan menengah, sementara pendidikan tinggi keagamaan mencakup PGAN Pendidikan Guru Agama Negeri, IAIN Institut Agama Islam Negeri , dan IHD Institut Hindu Dharma, serta pendidikan tinggi teologi lainnya. Tujuan pendidikan Elfachmi 201516 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan, oleh karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi 1 Memberikan arahan kepada segenap kegiatan pendidikan, 2 Sebagai sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Tujuan Pendidikan Berdasarkan Kebutuhan Namun dalam praktiknya, khususnya sistem persekolahan, dalam rentang antara tujuan umum dan tujuan yang sangat khusus, terdapat pula sejumlah tujuan antara yang berfungsi untuk menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuan khusus. Mudahnya, tujuan pendidikan dapat spesifik mengacu pada tujuan tertentu berdasarkan kebutuhan pendidikan. Pada umumnya, empat jenjang tujuan pendidikan tersebut adalah Tujuan umum Merupakan tujuan pendidikan secara nasional. Pancasila merupakan landasan dari tujuan umum pendidikan nasional di Indonesia. Tujuan institusional Merupakan tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya Tujuan kurikuler Merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu bidang studi atau mata pelajaran Tujuan instruksional Merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penguasaan materi tertentu. Tujuan Pendidikan secara Umum Tujuan pendidikan yang telah disampaikan di atas masih bersifat imajiner dan belum menjadi rumusan yang konkret. Secara normatif, tujuan pendidikan di Indonesia telah diamanatkan dalam undang-undang tahun 2003 tentang sisdiknas, yaitu “Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Melengkapi tujuan Pendidikan menurut ahlinya, Danim 2010, menjelaskan bahwa secara akademik, pendidikan memiliki beberapa tujuan, yakni Mengoptimalkan potensi kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki oleh siswa. Mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi untuk menghindari sebisa mungkin anak-anak tercabut dari akar budaya dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengembangkan daya adaptabilitas siswa untuk menghadapi situasi masa depan yang terus berubah, baik intensitas maupun persyaratan yang diperlukan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meningkatkan dan mengembangkan tanggung jawab moral siswa, berupa kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dengan spirit atau keyakinan untuk memilih dan menegakkannya. Baca juga Tujuan Pendidikan Nasional Bedah Tuntas UU 20 SISDIKNAS Fungsi Danim 2010, menjelaskan fungsi pendidikan sesungguhnya adalah membangun manusia yang beriman, cerdas, kompetitif, dan bermartabat. Selain itu pendidikan mempunyai fungsi spesifik untuk tujuan dan kebutuhan yang spesifik pula, yaitu Menyiapkan sebagai manusia yang berbudi. Menyiapkan tenaga kerja. Menyiapkan warga negara yang baik. Sementara itu, dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, di kemukakan bahwa fungsi pendidikan adalah “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Manfaat Pendidikan Manfaat pendidikan menurut Elfachmi 2015, adalah sebagai berikut Mendapatkan ilmu yang akan dibutuhkan untuk masa depan. Belajar di luar sekolah bisa menambah wawasan yang lebih luas. Melalui ilmu dan wawasan yang lebih luas, kita dapat meraih cita-cita yang kita impikan. Menjadikan manusia memiliki budi pekerti yang luhur Sesuai dengan pengertian dan tujuan pendidikan, pendidikan sangatlah bermanfaat bagi kehidupan semuanya agar menjadi manusia yang seutuhnya, karena sejatinya pengertian pendidikan adalah sebagai alat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara. Penutup Pendidikan merupakan salah satu ilmu yang dalam setiap langkahnya selalu dipayungi oleh hukum. Mengapa? Karena pendidikan adalah kebutuhan pokok yang paling penting dari segi perkembangan manusia. Tanpa pendidikan yang berhasil akan sulit bagi masyarakat untuk bertahan hidup. Sehingga pemerintah harus memastikan semua rakyatnya bisa mendapatkan pendidikan dengan baik, tepat guna dan merata. Selain itu hingga kurikulum 13 saat ini, pendidikan di Indonesia masih memiliki kecenderungan top to bottom. Artinya, berbagai kebijakan dan regulasi masih turun dari pemerintah dan pihak berwenang lainnya untuk kemudian diaplikasikan oleh pendidik yang berada di bawahnya. Namun Menteri pendidikan tahun ini 2020 tampaknya akan mengubahnya. Melalui program merdeka belajar sepertinya pendidikan Indonesia akan lebih mengacu ke grass root atau akar rumput, yang berarti pendidikan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan di bawah dan akan difasilitasi dan regulasi oleh pemerintah dan pihak berwenang lainnya di atas. Referensi Danim, S. 2010. Pengantar Kependidikan. Bandung Alfabeta. Djumali, dkk. 2014. Landasan Pendidikan. Yogyakarta Gava Media. Elfachmi, A. K. 2016. Pengantar Pendidikan. Bandung Erlangga. Ilahi, M, Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Yogyakarta Diva Press. Kurniawan, Syamsul. 2017. Pendidikan Karakter Konsepsi dan Implementasi secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Yogyakarta Ar-Ruzz Media. Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara. Tirtarahardja, Umar & Sulo, La. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta PT. Rineka Cipta. Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya denganbaik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsepdasar yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagai sistem. Ketika semuaunsurpendidikanmengetahuiperannyamasing- masing, makainiakanmempermudahdalammenggapaitujuandaripendidikantersebut. Namun, sekedar mengetahui bukanlah hal yang dianggap akan pengaplikasian yang penuh keikhlasan adalah sesuatu yang lebih penting karena dalam mendidik dibutuhkan seorang pendidik yang tangguh dan penuh kesabaran dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya. Maka dari itu kita membuat makalah ini agar dapat lebih memahami fungsi dan tujuan pendidikan guru dan calon guru. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang di maksud dengan tujuan pendidikan? 2. Apa yang dimaksud dengan fungsi pendidikan? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pendidikan 2. Untuk memenuhi mata kuliah pengantar pendidikan Pendidikan diupayakan dengan berawal dari manusia apa adanya aktualisasi dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang apa adanya potensialitas, dan diarahkan menuju terwujudnya manusia yang seharusnya atau manusia yang dicita-citakan idealitas. Tujuan pendidikan itu tiada lain adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kapada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan, berkemauan, dan mampu berkarya; mampu memenuhi berbagai kebutuhan secara wajar, mampu mngendalikan hawa nafsunya; berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya. Implikasinya, pendidikan harus berfungsi untuk mewujudkan mengembangkan berbagai potensi yang ada pada manusia dalam konteks dimensi keberagaman, moralitas, moralitas, individualitas/personalitas, sosialitas dan keberbudayaan secara menyeluruh dan terintegrasi. Dengan kata lain, pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia. Tujuan Pendidikan Nasional, sesuai dengan Tap MPRS No. XXVI/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan, maka dirumuskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan pembukaan UUD 1945. Selanjutnya dalam UU No. 2 tahun 1989 ditegaskan lagi bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003,Bab II Pasal 3 disebutkan sebagai berikut,”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangggung jawab”. 1. Fungsi Pendidikan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan 2. Fungsi pendidikan keluarga, mengembangkan keyakinan beragama, nilai-nilai kebudayaan, nilai moral dan ketrampilan 3. Fungsi pendidikan sekolah, memberikan berbagai pengetahuan dan ketrampilan serta mengembangkan berbagai nilai dan sikap. 4. Fungsi pendidikan luar sekolah, mengembangkan pengetahuan dan kemampuan warga masyarakat untuk berperan dalam berbagai bidang kehidupan secara produktif, efisien dan efektif Menurut Havelock & Huberman 1997 25,sistem pendidikan suatu negara memiliki beberapa fungsi sebagai berikut 1. Untuk menciptakan pemahaman identitas nasional melalui pengajaran sejarah dan peristiwa-peristiwa yang terjadi. 2. Untuk memberikan bahasa percakapan dan tulis secara umum yang mungkin tidak ada orang yang mengadakan sebelumnya. 3. Untuk menanamkan seperangkat nilai-nilai sosial politik. 4. Untuk memberikan seperangkat keterampilan spesifik yang akan memungkinkan ekonomi yang seimbang dan terpadu menjadi kenyataan. Tujuan pendidikan menurut UNESCO pada 2015 ada enam tujuan pendidikan yang disepakati secara internasional untuk memenuhi kebutuhan belajar semua anak,remaja dan dewasa. Tujuan 1 Memperluas dan meningkatkan keperawatan dan pendidikan anak usia dini yang komperhensif,terutama bagi anak-anak yang paling rentan dam kurang beruntung. Tujuan 2 Memastikan bahwa tahun 2015,semua anak khususnya anak perempuan,anak-anak dalam keadaan sulit dan mereka yang termasuk etnik minoritas,memiliki akses ke pendidikan dasar lengkap,gratis dan wajib dengan kualitas yang baik. Tujuan 3 Memastikan kebutuhan belajar semua anak muda dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang adil terhadap pembelajaran yang tepat dan program ketrampilan hidup. Tujuan 4 Mencapai 50 persen perbaikan dalam tingkat keaksaran dewasa menjelang tahun 2015 terutama bagi perempuan,dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa Tujuan 5 Menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar dan menengah pada 2005 dan mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan pada 2015 dengan fokus jaminan bagi perempuan atas akses penuh dan sama pada prestasi dalam pendidikan dasar dengan kualitas yang baik Tujuan 6 meningkatkan semua akses pendidikan dan memastikan keunggulan semua sehingga hasil pembelajaran yang diakui dan terukur dicapai oleh semua,terutama aksaran,berhitung,dan ketrampilan hidup yang penting. Tujuan pendidikan menurut Havelock & Huberman 1977 35,dalam suatu sistem yang paling besar adalah sistem pendidikan ,termasuk unsur-unsur pendidikan formal dan non formal; yang bertujuan lebih baik unuk pembangunan negara secara keseluruhan melalui penyediaan tenaga kerja yang terampil untuk peranan-peranan yang beragam dan melaluipengajaran pada generasi baru mengenai tujuan –tujuan masyarakat secara menyeluruh dan alat-alat pemenuhan mereka Ivan Illich Mudyaharjo,200249 berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan yang baik harus mempunyai tiga tujuan. 1. Memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat. 2. Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain dengan mudah melakukannya,demikian pula bagi yang ingin mendapatkannya. 3. Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan. Ivan Illich menekankan pada adanya kebebasan setiap orang untuk memperoleh akses pada sumber-sumber belajar yang memungkinkan mereka leluasa mengembangkan potensi dirinya guna mencapai tujuan hidup mereka. Tujuan Pendidikan Nasional di Negara Indonesia adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, tangguh ,cerdas ,kreatif ,trampil ,disiplin ,beretos kerja ,profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, dan kesetiakawanan sosial serta sadar pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa depan. Iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar di kalangan masyarakat terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif,inovatif, dan keinginan untuk maju GBHN,1993 95. Berdasarkan kutipan diatas,dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan secara umum adalah mengembangkann segala potensi bawaan manusia secara integral,silmutan,dan berkelanjutan agar menusia mampu melaksanakan tugas dan kewajiban dalam kehidupan guna mencapai kebahagian di masa sekarang dan masa mendatang. D. Dimensi-Dimensi Kehidupan Manusia Dimensi-dimensi kehidupan manusia antara lain 1. Dimensi religi,berkaitan dengan bagaimana manusia dapat melaksanakan ajaran agamanya ibadah yang sifat nya berhubungan langsung antara manusia dengan Tuhannya. Tujuan pendidikan di sini adalah untuk membangun kesadaran beragama,membina, dan meningkatkan pengalaman agama pada diri peserta didik sehingga menjadi manusia yang betul-betul beriman dan bertakwa kepada Tuhannya. 2. Dimensi diri-manusia self,berkenaan dengan potensi-potensi bawaan manusia yang beragam itu dapat berkembang secara optimal sehingga berkemampuan secara berkelanjutandalam melaksanakan tugas kehidupan. Jadi, tujuan pendidikan di sini adalah untuk menumbuh-kembangkan kesadaran dan pemahaman peserta didik tentang potensi dirinya dan membangun semangat untuk mengembangkan potensi diri yang memungkinkannya untuk menjadi manusia percaya diri dan mandiri. 3. Dimensi sosial, berkenaan dengan bagaimana manusia mampu membangun dan mengembangkan interaksi sosialnya,baik antara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok. Tujuan pendidikan dalam konteks ini adalah menumbuh-kembangkan kekesadaran,kemauan,dan kemampuan peserta didik untuk berinteraksi dengan sesama peserta peserta didik,guru,dan lingkungannya keluarga dan masyarakat 4. Dimensi ekonomi, berkenaan dengan bagaimana manusia mampu meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat ekonomi. Tujuan pendidikan dalam dimensi ini adalah menumbuh-kembangkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya pengetahuan baru, ketrampilan baru, dan sikap baru serta kemauan menerapkannya dalam kehisupan sehari-hari sehingga terjadi peningkatan pendapatan, tabungan, dan modal berinvestasi untuk kepentingan dan kemajuan kehidupannya di masa depan. 5. Dimensi budaya, berkenaan bagaimana manusia memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya lama yang masih relevan untuk kehidupan masa sekarang dan masa pendidikan di sini adalah nilai-nilai budaya peserta didik agar mereka memiliki kesadaran dan kemauan untuk memahami dan memelihara nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh generasi terdahulu untuk kemajuan diri,bangsa dan negaranya. 6. Dimensi politik, berkenaan dengan bagaimana masyarakat memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaannya mengenai berbagai kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan kepentingan hidupnya. Tujuan pendidikan adalah untuk menumbuh-kembangkan kesadaran pada diri peserta didik tentang pentingnya keikutsertaan dalam proses dan pelaksanaan keputusan yang berkenaan dengan kepentingan hidupnya. 7. Dimensi keamanan,berkenaan dengan bagaimana suatu masyarakat memahami tentang pentingnya keamanan dalam kehidupan dan kesiapan untuk ambil bagian dalam usaha menciptakan keamanan dalam kehidupan masyarakat. Tujuan pendidikan adalah menanamkan pada diri peserta didik tentang pentingnya keamanan dan membangun kesadaran diri dan kewajiban untuk ikut menciptakan keamanan dalam kehidupan masyarakat, baik keamanan diri kesehatan/fisik dan psikologis dan harta kekayaan maupun lingkungan alam sekitar. 8. Dimensi IPTEK,berkaitan dengan bagaimana masyarakat menyadari pentingnya pemanfaatan perkembangan IPTEK untuk proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan adalah menumbuh-kembangkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya IPTEK dan kemauan serta kemampuan mendayagunakan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. . Tujuan pendidikan antra satu negara dengan negara yang lain, antara satu masyarakat dengan masyarakat yang laiun dapat berbeda karena latar belakang, pontesi, dan falsafah bangsa dan negarannya yang berbeda. Bahkan, tujuan dan fungsi pendidikan juga berbeda di antara bangsa dan negara yang berbeda. Namun demikian, secara umum tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan pontensi bawaan manusia agar agar dapat perkembangan secara optimal dan mampu melakukan tugas dan kewajiban sebagai khalifah di bumi dan secara lebih sepesifik sebagai subjek pembangunan guna mencapai kebahagiaan hidup sekarang dan masa mendatang. Dan masa mendapat. Fungsi pendidikan adalah sebagai istrumen penting yang diperlukan untuk membantu proses menumbuh-kembangkan potensi,bakat,dan minat peserta didik secara efektif guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapkanItulah tadi makalah tentang Tujuan Dan Fungsi Pendidikan. Silahkan klik link di bawah ini untuk mendownloadnya. Semoga makalah yang saya sampaikan diatas dapat bermanfaat bagi anda yang sedang membutuhkannya. Terimakasih MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN KOMPONEN, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN Dosen Pengampu DEWI WAHYUNING HIKMAH Oleh Emi Mulya Rahayu NIM FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PGMI INSTITUT ILMU KE ISLAMAN ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN – PROBOLINGGO 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan pertolongan-Nya, sehingga karya tulis berjudul Dasar – Dasar Pendidikan. Ungkapan terimakasih saya sampaikan teruntuk Ayah Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan semangat serta Do’a. Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada Dosen Pengampu sekaligus Pembimbing yaitu Ibu Dewi Wahyuning Hikmah yang telah membimbing kami. Tulisan ini berisi tentang “Komponen, Fungsi dan Tujuan Pendidikan”. Namun penulis menyadari bahwa karya tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Maka kritik dan saran yang bersifat membangun Penulis sangat mengharapkan demi peningkatan karya ilmiah ini dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Paiton, 06 Maret 2019 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1 Latar Belakang …………………………………………....................... 1 Rumusan Masalah ……………………………….............………......... 1 Tujuan Penulisan ………………………….............……………........... 1 Manfaat ……………………………..................………………….......... 2 Ruang Lingkup …………………………………………........…..…..... 2 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………........…............….. 3 Komponen Pendidikan……………………………………….........… 3 Macam – macam Komponen Pendidikan………………………...… 3 Fungsi Pendidikan………………………………………….........….... 6 Tujuan Pendidikan………………………………………….......…..... 6 Tujuan Pendidikan Dibedakan Menjadi Tiga………..…..…............ 7 BAB III PENUTUP………………………………………….......…............................ 9 Kesimpulan………………………………………….......…................... 9 Saran………………………………………….......….............................. 9 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10 BAB I PENDAHULUAN Menurut anda apakah sistem pendidikan di Indonesia ini keliru? Lalu bagaimana untuk memperbaikinya? Sejauh ini kita punya cita – cita di masadepan, namun kita belum tahu bagaimana untuk mewujudkannya, Menjadi pendidik yang handal sebagai guru yang teladan yang mampu memperbaiki sistem pendidikan yang sudah ada. Ketahuilah bahwa tidak ada yang salah pada sistem pendidikan, namun kita sebagai pendidik harus mampu bersabar didalam memperbaiki sistem pendidikan yang ada saat ini. Tanpa mengetahui tujuan dari sistem pendidikan, kita akan sulit untuk memahami pendidikan seperti apa yang kita inginkan di masa depan, Sebagai agen perubahan Pendidik memegang peran yang sangat penting di dalam dunia pendidikan. Dalam tujuan pendidika harus sesuai peserta didik dengan keahlian dibidangnya, mencetak generasi muda yang gemilang. Dalam tujua pendidikan ini, Pendidik harus memotivasi, sebagai pemegang peranan “Ingngarsa Sing Tuladha Ing Madya Mangun Karsa Tut Wuri Handayani” Oleh Ki Hajar Dewantara. Tujuan pendidikan semata – mata untuk berupaya memperbaiki tingkah laku yang buruk. Memberantas kebodohan dan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud Komponen Pendidikan? 2. Apa saja macam – macam Komponen pendidikan? 3. Apa fungsi utama Pendidikan? 4. Apaah tujuan Pendidikan? Tujuan penulisan 1. Sebagai salah satu syarat guna memenuhi Tugas pembuatan makalah mata kuliah “Dasar – Dasar Pendidikan” 2. Untuk memahami Komponen, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Manfaat Penulisan 1. Menambah Ilmu pengetahuan tentang dasar – dasar pendidikan bagi penulis dan pembaca. 2. Menambah kreativitas penulis dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar 3. Menambah Literatur perpustakaan Ruang Lingkup Untuk menghindari pembahasan materi ini terlalu luas, dan mengingat keterbatasan kemampuan. Pengetahuan dan waktu yang dimiliki penulis, maka ruang lingkup laporan Makalah ini terbatas pada Komponen Pendidikan, Fungsi utama Pendidikan dan Tujuan Pendidikan. BAB II PEMBAHASAN Kegiatan pendidikan adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem Pendidikan memuat beberapa komponen – komponen tertentu yang saling mempengaruhi dan memudahkan pemahaman tentang sistem, ambilah contoh sebuah sepeda, sepeda adalah sebuah sistem. Sistem terdiri dari beberapa Komponen pada sepeda terdapat beberapa Komponen yaitu, rantai, ban, sadel, rem, stang dll. Komponen tersebut membentuk berfungsinya sebuah sistem. Jika salah satu komponen mengalami kerusakan maka sistem tidak akan berfungsi demikian juga Pendidikan sebagai sebuah sistem Pendidikan terdiri dari beberapa komponen, yaitu tujuan peserta didik ,alat, dan Lingkungan. Jika salah satu komponen tidak ada maka Pendidikan tidak dapat berfungsi dengan baik. Macam – Macam Komponen Pendidikan Tujuan merupakan Komponen penting yang sangat menentukan bahkan merupakan esensi dari Pendidikan. Tujuan pendidikan memiliki berbagai tingkatan, mulai dari tujuam umumu tujuam khusu, tujuan tidak lengkap, tujuan sementara, tujuan intermediad dan tujuan isidental [1] Peserta didik adalah anggota masyarakat laki – laki dan perempuan yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik menurut sifatnya dapat dididik, karena mereka mempunyai bakat dan disposisi – disposisi yang memungkinkan untuk diberi pendidikan 3. Pendidik Pendidik adalah orang laki – laki dan perempuan yang dengan sengaja memengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi [2]. Secara Akdemis, pendidik adalah tenaga pendidikan, yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang menyelenggaraan pendidikan. 4. Alat Pendidikan Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja membuat komdisi – kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan pendidik, tetapi juga sebagai langkah atau situasi yang membantu pencapaian tujuan pendidikan.[3]. Ø Kategori yang membedakan alat pendidikan a. Alat Pendidikan Positif dan Negetif Alat pendidikan positif dimaksudkan sebagai alat yang ditujukan agar anak mengajarkan sesuatu yang baik. Alat Pendidikan negatif dimaksudkan agar anak tidak mengerjakan sesuatu yang buruk. b. Alat pendidikan Preventif dan Korektif Alat pendidikan preventif merupakan alat untuk mencegah anak mengerjakan sesuatu yang tidak baik, Alat pendidikan korektif adalah alat untuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang telah dilakukan peserta didik. c. Alat Pendidikan yang Menyenangkan dan Tidak Menyenangkan Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat yang digunakan agar peserta didik menjadi senang. Alat pendidikan yang tidak menyenangkan dimaksudkan sebagai alat yang dapat membuat peserta didik merasa tidak senang dan tidak nyaman melakukan sesuatu karena aktivitasnya tidak produktif. Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak karena bagian besar kehidupan anak berada di tengah – tengah keluarganya. Ø Tanggung jawab yang harus dilakukan orangtua adalah sebagai berikut a. Memelihara dan Membesarkannya. b. Melindungi dan Menjamin Kesehatannya. c. Mendidik dengan berbagai ilmu. Orangtua memiliki tanggung jawab besar terhadap pendidikan anak. d. Membahagiakan kehidupan anak. Oleh sebab itu, orangtua senantiasa mengupayakan kebahagiaan anak dalam kapasitas pemenuhan kebutuhan sesuai dengan perkembangan usianya, yang diiringi dengan memberikan pendidikan agama dan akhlak yang baik. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, dan terarah. Mulai dari tingakat kanak – kanak TK, sekolah dasar SD, Madrasah Ibtidaiyah MI sampai dengan pendidikan tinggi PT Secara umum masyarakat adalah sekumpulan manusia laki – laki dan perempuan yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan social sehingga menjadi masyarakat yang majemuk. Selanjutnya, masyarakat memberikan pendidikan dalam lingkup yang lebih luas, termasuk didalamnya pemahaman terhadap etika dan norma masyarakat tempat peserta didik bergaul dan berinteraksi. Secara fungsional dan stuktural anggota masyarakat betanggung jawab terhadap perilaku warga di lingkungan masing – masing. Secara konsepsional, tanggung jawab pendidikan yang dibebankan kepada mereka berupa pengawasan, penyaluran, pembinaan, dan peningkatan kualitas anggotanya. Pendidikan sebagai sebuah aktivitas tidak lepas dari fungsi dan tujuan. Fungsi utama pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan atau dengan kata lain pendidikan berfungsi memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan landasannya. Setiap kegiatan, apa pun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu di hadapkan apada tujuan yang ingin di capai. Bagaimanapun, segala usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa –apa. Dengan demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat penting bagi kegiatan, termasuk kegiatan pendidikan. Cita – cita dan tujuan yang ingin di nyatakan secara jelas sehingga semua pelaksana dan sasaran pendidikan memahami atau mengetahui sesuatu proses kegaitan seperti pendidikan, bila tidak mempunya tujuan yang jelas untuk dicapai, maka prosesnya akan menjadi kabur. Ø Tentang tujuan pendidikan, Langeveld membedakannya menjadi enam tujuan pendidikan, yaitu Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai di akhir proses pendidikan, yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani peserta didik. Maksud kedewasaan jasmani adalah jika pertumbuhan jasmani sudah mencapai batas pertumbuhan maksimal, maka pertumbuhan jasmani tidak akan berlangsung lagi. Kedewasaan rohani adalah peserta didik sudah mampu bertanggung jawab atas semua perbuatannya. Tujuan Khusus adalah tujuan tertentu yang hendak dicapai berdasar usia, jenis kelamin, sifat, bakat, intelegasi, lingkungan social budaya, terhadap perkembangan, tuntutan pekerjaan dan sebagainya. Tujuan tidak lengkap adalah tujuan yang menyangkut sebagian aspek manusia, misalnya tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja, tanpa tanpa memperhatikan yang lainnya. Jadi tujuan tidak lengkap ini bagian dari tujuan umum yang melengkapi perkembangan seluruh aspek kepribadian. Proses untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai secara sekaligus, karenanya perlu ditempuh setingkat demi setingkat. Tingkatan demi tingkatan diupayakan untuk menjacari tujuan akhir itulah yang di maksud tujuan sementara contohnya anak menyelesaikan pendidikan dijenjang pendidikan dasar merupakan tujuan sementara untuk selanjutnya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti sekolah menengah dan perguruan tinggi. Tujuan Intermedier adalah tujuan perantara bagi lainnya yang pokok. Misalnya, anak dibiasakan untuk menyapu halaman, maksudnya agar ia kelak mempunyai rasa tanggung jawab. Tujuan Insidental adalah tujuan yang dicapai pada saat – saat tertentu. Yang sifatnya seketika dan spontan. Misalnya, orangtua menegur anaknya agar berbicara sopan Tujuan pendidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu4[4] Meliputi kemampuan – kemampuan yang di harapkan dapat tercapai setelah dilakukannya proses belajar mengajar. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Keenam kemampuan tersebut bersifat hierarkis. Artinya, untuk mencapai semuanya harus sudah memiliki kemampuan sebelumnya. Domain Efektif berupa kemampuan untuk menerima, menjawab, menilai, membentuk dan mengkarateristik Terdiri dari kemampuan persepsi, kesiapan, dan respons terpimpin. BAB III PENUTUP Dari uraian diatas dapat dipahami secara jelas dan mendalam tentang komponen fungsi, dan tujuan pendidikan yaitu 1. Komponen pendidikan meliputi tujuan, peserta didik, pendidik, alat dan Lingkungan. 2. Fungsi utama Pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan. 3. Tujuan pendidikan dibedakan jadi enam yakni tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tidak lengkap, tujuan sementara, tujuan Intermedief serta tujuan Insidental. Lebih semangat dalam meraih Pendidikan di masa depan, agar tujuan pendidikan tercapai secara maximal DAFTAR PUSTAKA dasar penerbit kencana [4] Blum Suwarno20063435 Manajemen pendidikan yang mengendalikan proses pendidikan melalui empat fungsi manajemen. Manajemen berfungsi untuk melakukan kegiatan – kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas kebijaksanan umum yang telah ditentukan. Berkaitan dengan fungsi manajemen, George R. Terry dalam Dirjen Bimas Hindu 2012 18 mengemukakan empat fungsi manajemen yaitu 1. Perencanaan planning Perencanaan adalah kegiatan untuk menetapkan tujuan organisasi dan cara – cara mencapai tujuan tersebut dengan menentukan strategi, kebijaksanaan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pentingnya perencanaan ini yaitu memberikan kejelasan arah kegiatan sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Sembilan manfaat perencanaan menurut T. Hani Handoko dalam Dirjen Bimas Hindu 2012 19, yaitu a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkunganb. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian masalah – masalah utamac. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambarand. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepate. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasif. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasig. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahamih. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti dan menghemat waktu, usaha dan dana. Meskipun penjelasan di atas lebih menggambarkan perencanaan dalam konteks bisnis, akan tetapi secara esensial konsep perencanaan ini dapat diterapkan dalam konteks pendidikan yang pada saat ini menghadapi tantangan global, sehingga benar – benar dapat menjamin kualitas pendidikan itu sendiri. 2. Pengorganisasian organizing Menurut George R. Terry 1986 dalam Dirjen Bimas Hindu 2012 21, pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan – hubungan kelakuan yang efektif antara orang – orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas – tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Beberapa asas dalam organisasi, antara lain yaitu a. Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan;b. Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja;c. Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab;d. Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol;e. Organisasi harus mengandung kesatuan perintah; danf. Organisasi harus fleksibel dan seimbang Dapat dipahami bahwa pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi rencana – rencana yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal ini penting adanya karena setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan akan dilaksanakan, dan apa yang yang menjadi target kegiatan. 3. Pelaksanaan actuating Hal yang utama dalam proses manajemen adalah pelaksanaan, karena fungsi pelaksanaan ini lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang – orang dalam organisasi. George R. Terry 2012 22 mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota – anggota kelompuk sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota – anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran – sasaran tersebut. Dari pengertian tersebut, maka pelaksanaan tidak lain adalah upaya untuk merealisasikan perencanaan yang telah dibuat, melalui berbagai arahan dan motivasi yang diberikan kepada anggotanya agar setiap anggota dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. 4. Pengawasan controling Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan – penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalm pencapaian tujuan – tujuan perusahaan. Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berperan untuk mengendalikan kegiatan agar pelaksanaannya berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan tercapainya tujuan organisasi, sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat ditentukan tindakan untuk mengatasinya yang sering disebut dengan supervisi. Pengawasan memiliki kesamaan pengertian dengan supervisi dalam pendidikan. Secara etimologis, supervisi berasal dari bahasa Inggris “supervision” artinya pengawas di bidang pendidikan. Menurut Wilem Mantja dalam Jerry 2011 11 bahwa supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar PBM, dengan tujuan perbaikan guru murid dan peningkatan mutu pendidikan. Secara umum supervisi memiliki tujuan untuk memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada pendidik dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar. Proses bantuan yang diberikan dapat lebih diorientasikan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar sehingga bantuan tersebut tepat guna seperti misalnya pembinaan, penilaian dan pengembangan kemampuan tenaga pendidik dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil belajar siswa. Tindak lanjut dari kegiatan supervisi adalah pembangunan dan perbaikan mutu proses pendidikan secara berkelanjutan dengan membiasakan melakukan kegiatan – kegiatan pendidikan yang bermutu, melakukan proses pendidikan yang bermutu dan puncaknya adalah terciptanya budaya bermutu dari pelaksanaan proses pendidikan yang ada melalui meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan kependidikan, meningkatkan keefektifan kurikulum, memanfaatkan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah dan meningkatkan suasana pembelajaran yang kondusif. Baik tujuan maupun fungsi supervisi memiliki fokus utama yaitu perbaikan dan peningkatan mutu dalam hal proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan, sehingga target utama dari supervisi sesungguhnya adalah peningkatan kemampuan profesional tenaga pendidik. Namun demikian, para supervisor tidak semata – mata hanya mengawasi tenaga pendidik saja tanpa memperhatikan hal lainnya. Menurut Jerry 2011 86 ada tiga bentuk supervisi yang dilihat dari obyek yang disupervisi yaitu a. Supervisi Akademik Supervisi ini menitikberatan pada hal – hal dalam pembelajaran dimana peserta didik sedang dalam proses belajar. Sasaran supervisi akademik antara lain adalah membantu tenaga pendidik dalam hal 1 Merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bombingan2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran / bimbingan3 Menilai proses dan hasil pembelajaran / bimbingan4 Memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan pelayanan pembelajaran / bimbingan5 Memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik6 Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar7 Memberikan bimbingan belajar pada peserta didik8 Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan9 Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau bimbingan10 Memanfaatkan sumber – sumber belajar11 Mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan metode. strategi, teknik, model, dan pendekatan yang tepat dan berdaya guna12 Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/bimbingan dan 13 Mengembangkan inovasi pembelajaran/bimbingan Supervisi ini menitikberatkan pada pengamatan aspek – aspek administrasi untuk membantu kepala sekolah dan tenaga kependidikan di bidang administrasi yang meliputi 1 administrasi kurikulum2 administrasi keuangan3 administrasi sarana prasarana/perlengkapan4 administrasi tenaga kependidikan5 administrasi kesiswaan6 administrasi hubungan dan masyarakat, dan7 administrasi persuratan dan pengarsipan Supervisi ini memfokuskan pengawasan terhadap aspek – aspek sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah secara keseluruhan dan nama baik sekolah seperti keberadaan UKS Unit Kesehatan Sekolah, Perpustakaan, Lab. Bahasa, Lab. Komputer dan lain – lain. Ketiga sasaran supervisi ini merupakan bentuk pengawasan dan bimbingan supervisor demi terciptanya proses belajar mengajar yang bermutu dan berlanjutnya peningkatan mutu dalam setiap kegiatan pendidikan. 75% found this document useful 8 votes8K views23 pagesDescriptionIlmu KependidikanCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 8 votes8K views23 pagesDasar, FUngsi, Dan Tujuan PendidikanJump to Page You are on page 1of 23 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 9 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 13 to 21 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

makalah fungsi dan tujuan pendidikan